Month: Mei 2019

Kita Saling Membutuhkan

Ketika berjalan-jalan dengan anak-anak, kami menemukan tumbuhan hijau lebat yang tumbuh berkelompok di sepanjang jalan. Menurut papan nama, itulah lumut kerak, sejenis jamur yang tumbuh bersama ganggang dalam simbiosis mutualisme (masing-masing organisme membutuhkan satu sama lain). Baik jamur maupun ganggang tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama mereka dapat tumbuh menjadi tanaman keras yang hidup hingga 4.500 tahun di daerah dataran tinggi. Karena mampu bertahan dalam kondisi kekeringan dan suhu yang rendah, tumbuhan ini menjadi salah satu dari sedikit sumber makanan bagi caribou (rusa kutub) dalam musim dingin yang panjang.

Tangan Allah yang Luar Biasa

Setelah terbang selama dua puluh menit dalam penerbangan dari New York ke San Antonio, penerbangan yang semula tenang mendadak berubah menjadi panik. Ketika salah satu mesin pesawat mati, serpihan-serpihan mesin menghantam jendela pesawat hingga menyebabkan kabin kehilangan tekanan udara. Yang menyedihkan, sejumlah penumpang terluka dan satu orang meninggal dunia. Jika bukan karena pembawaan pilot yang cakap dan tenang dalam mengendalikan pesawat—seorang penerbang pesawat tempur untuk Angkatan Laut—keadaan mungkin akan berakhir lebih buruk. Tajuk utama surat kabar lokal kami menulis: “Dalam Tangan yang Luar Biasa.”

Dekapan Si Beruang

“Si Beruang” adalah hadiah untuk cucu saya—ungkapan cinta dalam bentuk boneka beruang raksasa. Bagaimana respons Baby D? Pertama-tama, heran. Kemudian, takjub dan terkagum-kagum. Berikutnya, timbul rasa ingin tahu yang membuatnya berani menyelidiki lebih jauh. Ia memasukkan jarinya yang gemuk ke lubang hidung si Beruang, dan ketika si Beruang terjatuh ke dalam pelukannya, ia memekik gembira. Baby D lalu meletakkan kepalanya yang kecil ke dada si Beruang yang berbulu dan mendekapnya erat-erat. Senyum merekah di pipinya yang berlesung pipit ketika ia membenamkan wajahnya dalam-dalam di badan boneka beruang yang empuk itu. Bocah itu sama sekali tidak tahu si Beruang tidak bisa balik mengasihinya. Dalam kepolosan dan keluguannya, ia merasakan kasih dari si Beruang dan membalasnya dengan segenap hati.

Ketika Semua Terasa Hilang

Hanya dalam waktu 6 bulan, hidup Gerald berantakan. Krisis ekonomi membuat bisnisnya bangkrut dan merenggut hartanya, lalu kecelakaan tragis merenggut nyawa anak lelakinya. Karena sangat terguncang, ibunya terkena serangan jantung dan meninggal, istrinya menjadi depresi, dan kedua putrinya begitu sedih hingga menolak untuk dihibur. Yang bisa ia lakukan hanyalah menggemakan seruan pemazmur, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”(mzm. 22:2).